بسم الله الرحمن الرحيم
KEUTAMAAN DZIKIR
Berikut merupakan keutamaaan dzikir berdasarkan ayat al-Qur’an dan hadits Shahih, diantara keutamaan tersebut yaitu:
- Penenang jiwa
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (الرعد : 28)
Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”. (Q.S: ar-Rad: 28)
2. Memperoleh kebahagiaan atau kejayaan
{وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيراً لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ} [الجمعة: 10]
Artinya: “… Dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kalian beruntung”. (Q.S: al-Jumu’ah: 10)
3. Pembeda antara jiwa yang hidup dengan yang mati. Sebagaimana sabda Rasulullah saw:
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ، مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ
Artinya: “Dari Abi musa ra, ia berkata: Nabi Shallahu ‘alahi wa salam bersabda: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Rabbnya dengan orang yang tidak berdzikir kepada Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati”. (HR. Bukhari)[1]
Pada riwayat lain disebutkan dengan redaksi berikut:
مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ، وَالْبَيْتِ الَّذِي لَا يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ، مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
Artinya: “Perumpamaan antara rumah yang digunakan untuk berdzikir kepada Allah dan rumah yang tidak digunakan untuk berdzikir laksana orang hidup dengan orang mati”. (HR. Muslim)[2]
Sebenarnya masih banyak dalil baik dari ayat al-Qur’an maupun dari hadits shalih yang membahas tentang keutamaan dzikir. Rasanya kita cukupkan keutamaan dzikir dengan dalil diatas, mudah-mudahan biidznillah dengan keterangan diatas mampu memotivasi kita untuk senantiasa berdzikir.