Modul Komunikasi Efektif Dengan Peserta Efektif

Komunikasi memiliki fungsi penting untuk berinteraksi antar individu di dunia ini. Komunikasi juga dapat menyentuh segala aspek kehidupan. Makhluk sosial seperti manusia dapat hidup dan berperang sebagaimana mestinya sebagai manusia dengan berhubungan dan saling bekerja sama dengan individu lain dengan cara berkomunikasi. Hampir dalam kegiatan besar manusia berkaitan dengan komunikasi.

Munculnya peran komunikasi sebagai penemuan yang revolusioner disebabkan oleh adanya penemuan teknologi komunikasi seperti media masa, telepon, televisi, satelit, jaringan komputer, dan radio. Diliat dari peran guru dalam kelas, mereka berperan sebagai seorang komunikator dan mengkomunikasikan materi pembelajaran dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Adapun bentuk pesan yang disampaikan kepada komunikan dalam bentuk catatan, buku teks, lisan, cerita dan lain sebagainya sehingga hal tersebut mudah dipahami, dimengerti, dipelajari, dicerna dan diaplikasikan para siswa.

Hal tersebut perlu untuk membuat strategi agar berfungsi secara efektif sebagai petunjuk arah dan menunjukkan taktik pengoperasiannya dalam mencapai tujuan. Strategi komunikasi haruslah menunjukkan goals yang jelas melalui kegiatan operasional yang bergantung pada setiap kondisi dan situasi yang disebut dengan teknik.

Komunikasi merupakan bentuk penyampaian pesan antar manusia yang memiliki beberapa unsur yaikni komunikator (pengirim pesan), komunikan (penerima pesan), saluran/ media, pesan, dan timbal balik terhadap pesan yang diterima. David K. Berlo dalam (Kurniati, 2016) membuat formula komunikasi yakni SMCR (Source, Message, Channel, dan Receiver).

  1. Komunikator: seseorang yang memberikan pesan ke seseorang lainnya atau sejumlah orang.
  2. Komunikan: seseorang yang menerima pesan dari komunikator. Adapun peran komunikator dan komunikan bersifat dinamis dalam artian saling bergantian dalam memberikan pesan.
  3. Pesan: hal ini bersifat abstrak namun dapat bersifat konkret juga apabila hal tersebut berupa suara, mimik, body language, bahasa lisan dan bahasa tulisan. Pesan tersebutpun dapat dibalut dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Komunikasi verbal sendiri adalah penyampaian makna menggunakan kata-kata seperti Oral dan Written. Sedangkan komunikasi non-verbal dapat berupa gesture communication, isyarat, gambar atau warna. Dalam komunikasi yang dilakukan sehari-hari menggunakan 35% berupa komunikasi verbal dan 65% menggunakan komunikasi nonverbal.
  4. Saluran Komunikasi: alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari komunikator ke komunikan dan terdapat dua cara yakni non mediated communication (face to face) dan menggunakan media. Pada komunikasi tatap muka, akan terjadi proses aktifitas komunikasi antar komunikan dan komunikator. Seperti diskusi, forum, ceramah, konferensi pers, seminar dan lain-lain. Adapun komunikasi menggunakan media, dapat dilakukan melalui media massa dan non media massa. Media massa dilakukan secara periodik melalui elektronik berupa TV, Radio, film, atau media cetak. Sedangkan komunikasi non periodik dapat dilakukan melalui mannusia seperti juru kampanye.
  5. Efek Komunikasi: pengaruh yang ditimbulkan dari pesan komunikator dalam diri komunikan. Dapat berupa efek kognitif (menjadi tahu), afektif (sikap seseorang terbentuk) dan konatif (tingkah laku).
  6. Umpan Balik: diartikan sebagai jawaban dari komunikan terhadap pesan yang telah disampaikan komunikator.

Pada modul belajar calon guru PPPK 2021 oleh Yusuf (2010), menjelaskan bahwa terdapat berbagai kategori-kategori dalam strategi komunikasi seperti persiapan, kegiatan penganggaran, pelaksanaan, memberikan motivasi pada komunikan, mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan, memilih media yang tepat dan mempersiapkan pesan yang akan disampaikan. Adapun strategi yang efektif dengan siswa dalam proses pembelajaran meliputi:

  1. Membangun Etos Guru

Melaksanakan tugas dan tanggungjawab menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran dan terdapat beberapa faktor timbulnya etos pada diri guru yakni:

  1. Kesiapan (Preparedness)

Persiapan yang matang menentukan keberhasilan komunikasi dan membuktikan kredibilitas seorang guru. Penampilan dan materi pelajaran yang disampaikan merupakan contoh yang harus dipersiapkan secara matang agar dapat menarik perhatian dan minat peserta didik.

  1. Kesungguhan (seriousness)

Tingkat kepercayaan dari peserta didik kepada guru akan timbul apabila seorang guru menunjukkan kesungguhan dalam menyampaikan materi. Boleh untuk menyusupkan humor namun apabila humor diberikan secara berlebihan maka kemungkinan kewibawaan guru bisa berkurang dan siswa malah menjadi tidak sungkan lagi pada guru.

  1. Ketulusan (sincerity)

Dalam melaksanakan proses pembelajaran, baiknya seorang guru menyampaikan materi pelajaran secara tulus dan menghindari ungkapan serta kata-kata yang mengarah pada kecurigaan peserta didik kepada guru.

  1. Kepercayaan (confidence)

Seorang guru harus memiliki keyakinan dalam menghadapi segala situasi. Keyakinan dalam mengatasi segala situasi dapat membantu guru menumbuhkan kepercayaan diri dalam melakukan proses pembelajaran.

  1. Ketenangan (poise)

Guru harus menunjukkan ketenangan dalam menghadapi peserta didik sehingga dapat memberikan kesan bahwa guru sudah berpengalaman dan menguasai persoalan yang dibahas.

  1. Keramahan (friendship)

Hal ini merupakan bentuk ekspresi sikap etis guru terhadap siswa. Dengan hal tersebut, membuat siswa akan cenderung menaruh simpati kepada guru. Keramahan seorang guru kepada siswa sangat penting agar pesan (materi pelajaran) yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa.

  1. Kesederhanaan (moderation)

Hal ini dapat menunjukkan kemurnian sikap dari seorang guru. Gaya bicara dan penampilan yang alami tanpa meniru gaya orang lain dapat membangun kepercayaan diri.

  1. Memilih Materi yang Sesuai

Seseorang guru dapat memperhatikan hal-hal berikut untuk memilih materi isi pesan yang baik:

  1. Materi harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan siswa
  2. Materi harus menarik minat guru dan menyentuh emosi
  3. Materi harus menarik minat siswa
  4. Materi harus sesuai dengan tingkatan pengetahuan siswa
  5. Menggunakan Bahasa yang Tepat

Bahasa merupakan alat komunikasi yang dimiliki dan digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan gagasan dan perasaan yang dirasa. Bahasa sendiri dibagi menjadi dua bentuk yakni bahasa verbal dan non verbal.

Proses komunikasi akan berlangsung efektif apabila guru mampu memilih kata-kata yang jelas, tepat dan menarik perhatian dalam menyampaikan pesan. Untuk mendapatkan hal tersebut, baiknya seorang guru mempertimbangkan beberapa hal berikut:

  1. Menggunakan kata-kata yang sederhana dan santun
  2. Gunakanlah istilah yang spesifik
  3. Hindari istilah yang bias
  4. Hindari kata-kata yang tidak sopan
  5. Berhemat dalam menggunakan kata-kata yang tidak penting diucapkan
  6. Hindari kata-kata yang bermakna ganda yang berbeda konteks
  7. Menggunakan kata-kata yang menyentuh komunikan
  8. Gunakan tata bahasa yang benar, kosa kata yang mampu dipahami oleh komunikan dan tepat pada perkembangan anak
  9. Berbicara dengan intonasi yang jelas dan tempo yang tepat, tidak menyampaikan hal-hal yang kabur
  10. Lakukan penekanan pada kata-kata kunci atau dengan mengulang penjelasan
  11. Gunakan perencanaan dan pemikiran logis sebagai dasar berbicara secara jelas di kelas
  12. Membangun Iklim Komunikasi dengan Siswa

Kemampuan guru yang harus dimiliki untuk membangun iklim komunikasi yang positif dengan komunikan pada proses pembelajaran yakni:

  1. Kemampuan guru membangun sikap positif dalam kegiatan pembelajaran
  2. Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran
  3. Kemampuan guru untuk tampil semangat dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran
  4. Kemampuan guru untuk mengelola interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran

Selain empat kemampuan tersebut, setidaknya terdapat lima hal penting yang perlu diperhatikan oleh guru dalam membangun komunikasi yang positif dengan siswa yaitu:

  1. Respect: Sikap untuk menghargai tiap-tiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan
  2. Emphaty: Kemampuan memposisikan diri pada situasi dan kondisi yanng dihadapi oleh orang lain
  3. Audible: Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik, pesan yang kita sampaikan bisa diterima baik oleh komunikan
  4. Clarity: Kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi intepretasi
  5. Humble: Sikap rendah hati, tidak merasa lebih baik dari yang lain, menghargai orang lain, mau mendengar, menerima kritik, tidak memandang rendah orang lain dan tidak sombong.

Referensi:

Kurniati, D. P. Y. (2016). Modul komunikasi verbal dan nonverbal. Bali: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Leave a Reply